Mentari pagi selalu menyambutku dengan senyuman khasya
Senyumnya yang tulus bisa membuat kita merasakan kehangatan
Ketika ku buka jendela embun yang membasahi dedaunan sangat
menyejukan hati
Dan kaicauan burung-burung menambah kebahagiaan di
pagi hari
Sayangnya itu cerita beberapa tahun yang lalu yang aku rasakan
Kini yang ku dengar bukan kicauan burung lagi,
Dan Kini yang membasahi daun bukanlah embun lagi
Kicauan burung telah diganti dengan suara mesin
Dan embun telah berganti wujud menjadi debu
yang kotor
Kini bumiku sudah kotor Dan Kini bumiku sudah tidak sehat lagi
Aku, dia dan mereka yang sudah merusaknya
Tangan-tangan jahil dan ulah manusia yang tidak ramah lingkungan
Seakan menjadi teroris yang sangat menyeramkan
yang bisa kapan saja menghancurkan bumi
Apakah tahun baru yang akan datang masih
seperti ini?
Atau malah semakin parah keadaannya?
Apakah harapan itu akan selalu ada?
Banyak pertanyaan yang
terungkap ketika kita peduli terhadap sesuatu..
Kita hanya bisa mengharapkan kebaikan tanpa berbuat kebaikan
Kita hanya selalu menebak tanpa tahu apa yang akan terjadi
sebenarnya
Dan kita hanya selalu menjadi pemalas sebelum kita
tahu apa imbalanya
Ku harap, Tahun yang
akan datang semoga lebih indah
Tahun yang akan datang
semoga lebih manis
Tahun
yang akan datang semoga masih bisa merasakan tahun baru bersama mereka
Dan tentunya menyambut
tahun yang akan datang
semoga terwujud
cita-cita ku dan cita-cita kalian semua sahabatku..
MR. JOULZ mengatakan “SELALU BERHARAPLAH KARENA HARAPAN AKAN SELALU ADA SELAGI KITA MASIH TERUS BERHARAP DAN SEBALIKNYA HARAPAN
ITU AKAN HILANG JIKA KITA SUDAH TIDAK BERHARAP LAGI”