Senin, 31 Desember 2012

HARAPAN 2013


Mentari pagi selalu menyambutku dengan senyuman khasya
Senyumnya yang tulus bisa membuat kita merasakan kehangatan
Ketika ku buka jendela embun yang membasahi dedaunan sangat menyejukan hati
Dan kaicauan burung-burung menambah kebahagiaan di pagi hari
Sayangnya itu cerita beberapa tahun yang lalu yang aku rasakan
Kini yang ku dengar bukan kicauan burung lagi,
Dan Kini yang membasahi daun bukanlah embun lagi
Kicauan burung telah diganti dengan suara mesin
Dan embun telah berganti wujud menjadi debu yang kotor
Kini bumiku sudah kotor Dan Kini bumiku sudah tidak sehat lagi
Aku, dia dan mereka yang sudah merusaknya
Tangan-tangan jahil dan ulah manusia yang tidak ramah lingkungan
Seakan menjadi teroris yang sangat menyeramkan yang bisa kapan saja menghancurkan bumi
Apakah tahun baru yang akan datang masih seperti ini?
Atau malah semakin parah keadaannya?
Apakah harapan itu akan selalu ada?
Banyak pertanyaan yang terungkap ketika kita peduli terhadap sesuatu..
Kita hanya bisa mengharapkan kebaikan tanpa berbuat kebaikan
Kita hanya selalu menebak tanpa tahu apa yang akan terjadi sebenarnya
Dan kita hanya selalu menjadi pemalas sebelum kita tahu apa imbalanya
Ku harap, Tahun yang akan datang semoga lebih indah
Tahun yang akan datang semoga lebih manis
Tahun yang akan datang semoga masih bisa merasakan tahun baru bersama mereka
Dan tentunya menyambut tahun yang akan datang
semoga terwujud cita-cita ku dan cita-cita kalian semua sahabatku..
MR. JOULZ mengatakan “SELALU BERHARAPLAH KARENA HARAPAN AKAN SELALU ADA SELAGI KITA MASIH TERUS BERHARAP DAN SEBALIKNYA HARAPAN ITU AKAN HILANG JIKA KITA SUDAH TIDAK BERHARAP LAGI

Minggu, 30 Desember 2012

BUMI KU YANG SEMAKIN KOTOR


BUMI KU YANG SEMAKIN KOTOR
Saat jiwa merasuki raga, saat mata membuka dunia, saat kita berjalan jauh dan kembali ke dunia nyata dan saat hidup di awali dengan keluhan-keluhan kecil yang membuat kita sulit bangkit dalam keadaan yang terlelap disisi lain kicauan burung seakan mengajak untuk bernyanyi.
Secangkir teh hangat hadir di depanku tidak lupa ditemani sepiring roti yang siap kulahap kapanpun ku mau. Langit yang biru dan udara yang sangat sejuk belum tercampur oleh kotoran-kotoran knalpot yang selalu mengotori alam ini seolah menjadi santapan raga yang banyak mengandung kekutan positive didalamnya.
Tak puas aku berdiri menikmati indahnya langit biru dan udara yang sejuk tak lama kemudian sumber kotoran bermunculan dan seenaknya merusak dunia yang telah dijaga oleh para nenek kakek moyang kita
Berfikir sejenak menyesali keadaan yang telah terjadi kita seolah-olah hidup dihamparan kotoran-kotoran yang sangat menjijikan yang dihasilkan oleh banyaknya mesin sampah yang menurut mereka berteknologi tinggi.
Apakah mereka tidak sadar atau meraka hanya ingin disebut orang hebat setelah menciptakan alat transfortasi untuk memudahkan kinerja manusia tanpa memikirkan akibat jangka panjangnya.?
Bumi kita semakin keropos, bumi kita semakin rapuh dan tua, bumi kita semakin terabaikan oleh tingkah laku manusia yang egois, hanya waktu yang bisa menjelaskan semua, hanya waktu yang akan menghentikan semua dan hanya waktu lah yang akan menyadarkan orang-orang egois seperti kita ini. Mungkin tidak sekarang, mungkin tidak nanti, tapi besok lusa pasti akan terjadi dan kita semua akan menyaksikan bencana terdahsyat dari apa yang telah kita lakukan di dunia ini.
Pesan utama dari sang penulis adalah “jaga bumi ini seakan kita menjaga diri kita, rawat bumi ini seakan kita merawat diri kita. Hilangkan semua harapan yang akan menghancurkan dunia dan peka terhadap bencana yang terjadi, yakinlah bencana bukan sahabat kita namun ia akan terus menemani kita kapanpun dan dimanapun”

Do Not Underestimate The Disaster..!!